Minggu, 18 Januari 2009

Senin Lagi, Sibuk Lagi

Mmm.. rasanya hari cepat sekali berganti. Perasaan baru kemarin ngasih materi IMK, nggak terasa besok sudah senin lagi. Jadwal-jadwal uas yang sudah menunggu, entry nilai dan absensi mhs, ditambah schedule untuk kerjaan di konsultan yang buanyaaaakk sekalee... How come?? Ya begitulah, kalo kerja ndobel.. harus pinter-pinter membagi waktu, tenaga dan pikiran (cieee.. gaya bgt :D, baru gitu aja.. hehe). Kadang-kadang kalo nuruti kerjaan itu nggak ada habisnya, pengennya sih bisa nyelesaiin semuanya, tapi kan kadang-kadang lagi banyak hambatan from outside of me. Kita lagi niat banget, yang lain (in my office of course) lagi enggak banget ato nggak ada support.. yaa udah, dikerjakan tetep serius tapi nggak usah ngoyo2 amat.. amat aja nggak ngoyo.. sudahlah terserah manusia mau memberi nilai, bagiku yang terpenting nilai dari Alloh. Yang jelas learning is the only way to survive, aku selalu ingin belajar utk jadi lebih baik dan lebih baik lagi... and i'll do my best (tinggi amat yak..).
Alloh itu tidak pernah tidur, Dia sangat tahu apa yang dikerjakan hamba-hambaNya. Dan Dia juga tahu mana yang benar2 bekerja secara profesional dan mana yang tidak.. (lho kok malah curhatnya dalem bgt..hehe, biasa about my jobdesc).
Laa haula wala quwwata illa billaah.... Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan kekuatanMu ya Alloh..
keep smile .................... :)

Selasa, 13 Januari 2009

Sahabat juga Manusia ...

Tidaklah semua manusia mengerti segala perasaan yang ada di hati kita. Tidak pula dapat selalu memahami gejolak jiwa yang ada di dalam diri kita. Janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan perasaanmu. Walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri. Karena perasaan adalah bahasa hati yang dapat berubah di setiap waktu. Hari ini ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu. Mungkin esok ia adalah orang yang paling tidak memahami. Janganlah memaksa karena saudaramu juga hanyalah seorang manusia biasa. Uuuuuuu……….Cukuplah hanya Allah tempat mencurahkan segala isi yang ada di hati kita. Dan menumpahkan segala perasaan yang ada di jiwa. Tidak semua manusia mengerti segala perasaan yang ada di hati kita
(Maidany)

Yupz!!Nasyid ini tidak begitu menarik perhatianku sebelumnya. Tapi setelahkejadian itu….
Terik…padahal sudah jam 3an. Wajar saja, karenawaktu itu aku berada di pantai… panas!!. Ehm mencari-cari sesosok sahabat yang sudah satu minggu tak kujumpai. Senangnya bertemu lagi…
Sebuah pertemuan yang kami ikuti setiap minggu sekarang sering menjadi satu-satunya momen perjumpaan. Uuffhh… masing-masing semakin sibuk dengan kegiatan sendiri-sendiri. Berjalan bersama, bahkan untukperjumpaan sekejap bukan perkara yang mudah lagi untuk dilakukan.Wajar saja jika aku selalu menyambut bahagia hari itu. Paling tidak satu kali saja dalam satu minggu, aku ingin bercerita… banyak hal.
Posisinya tak jua kutemui.
“ Sebelah tulisan Tapak Paderi yang besar itu loh.” Aku memberi tahu via telphone. Tak lama ia muncul, hati ini bergemuruh.Selalu rasa ini yang muncul bila bertemu dengannya. Senang…
“Assalamu’alaikum…” Aku lupa siapa yang lebih dahulu menyalami dan mengucapkan salam, tapi yang pasti dia nampak tak bersemangat. Tak ada binar di matanya seperti yang kuprediksi menghiasi mataku.
Sedikit percakapan ngalur ngidul pembuka pertemuan, seperti biasa. Sebentar saja, karena di salah satu sudut area wisata pantai itu menunggu teman-teman yang lain. Hmm.. acara sudah akan dimulai.
Acara berjalan dengan menyenangkan. Sekali-kali rihlah melepas kepenatan. Sambil mentafakuri kebesaran Allah. Meraup ilmu di setiap penciptaanNya.
Sebelum ashar acara sudah selesai. Tentu banyak hal yang tertinggal di hati. Alhamdulillah… pertemuan ini selalu memompa spirit untuk menjalani hari lagi.
Yang kubayangkan setelahnya adalah perjumpaan personal dengan sahabatku. Hmm… ternyata itu tak terjadi, karena dia ingin sendiri.
Laksanaia bernyanyi…sendiri..hooo.. biarkan aku sendiri… sendiri…
Hmm..padahal rentetan cerita telah kususun dalam pikiran. Dari judul cerita sampai urutan cerita mana yang ingin kusampaikan terlebih dahulu. But unfortunalely, gagal aku bercerita dengannya. Karena dia ingin sendiri.
Padahal sudah satu minggu tidak bersua. Mengapa tak ia sambut perjumpaan itu dengan bahagia? Hhh… kesal, kecewa, marah bercampur menjadi satu.Panas!!!
Hingga sebuah surat ia layangkan. Suratnya adalah respon dari dua sms kanak-kanakku yang menyatakan kekecewaanku atas sikap cueknya pada perjumpaan itu. Isi suratnya banyak….
Tentang keinginannya untuk sendiri yang seringkali muncul, tentang kekecewaannya atas sikap kanak-kanakku yang kusimpulkan sering mengganggunya. Tentang penyesalannya atas sikapnya yang sering cuek,tidak peka dll. Tentang persahabatan kami yang telah berjalan hampir 8 tahun. Tentang sebuah pilihan yang ia tawarkan, end this really worthy friendship or survive with many differences.
Uuffhhhh ……..
”Tidaklah semua manusia mengerti segala perasaan yang ada di hati kita
Tidak pula dapat selalu mamahami gejolak jiwa yang ada di dalam diri kita
Janganlah selalu mengharapkan orang lain harus mengerti akan perasaanmu
Walaupun ia adalah sahabat karibmu sendiri”..
Sahabat karib juga manusia. Ia bisa saja tak memahamimu, tak memahami bahwa saat itu kita bahagia bertemu dengannya. Tidak memahami bahwa begitu banyak cerita yang ingin kita sampaikan padanya. Sahabat juga manusia, ia bisa saja terlihat tak peduli karena mungkin di saat itu begitu banyak masalah yang melingkari harinya.
Sahabat juga manusia yang kadang ingin sendiri. Hmm…berhentilah egois dengan memaksanya mengisi harimu. Janganlah memaksa karena saudaramu juga hanyalah seorang manusia biasa Uuuuuuu……….Cukuplah hanya Allah tempat mencurahkan segala isiyang ada di hati kita. Dan menumpahkan segala perasaan yangada di jiwa. Tidak semua manusia mengerti segala perasaan yangada di hati kita.
Sahabat..pencarian itu telah berakhir pada namamu. Kadang bila permasalahan datang ingin kuberalih pada nama yang lain. Tapi sahabat…
Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu, hanya kaulah yang benar-banar memahamiku, kau pergi dan hilang kemanapun kau suka. Celakanya hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan, hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan. Di antara pedih aku slalu menantimu…
Orang lain boleh datang dan pergi, namun sahabat sejati slalu ada di hati. Sahabat sejati laksana matahari yang senantiasa menyinari. Tatkala malam tiba, hati tak merasa sepi sebab esok matahri kan terbit kembali(mengejar matahari).
Mungkin hari ini ia tak ada, seperti malam yang tak bermatahari, tapi masih ada bintang bukan.
Hari ini ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu. Mungkin esok ia adalah orang yang paling tidak memahami. Hari ini ia sedang ingin sendiri. Mungkin esok ia ingin bercerita dan mendengar ceritamu. Hari ini ia tampak tak peduli. Tapi setiap harinya ialah orang yang begitu ingin mengetahui keadaanmu. Hari ini ia adalah orang yang paling tidak memahami. Mungkin esok ia adalah orang yang sangat mengerti akan perasaan hatimu.
Untuk sahabat-sahabatku…( ada berapa sich??!… luv u frenz)
-dari www. luvugod.blog.friendster.com-