tag:blogger.com,1999:blog-54240567744417336732024-02-20T12:03:34.847+07:00yang baru dari widya::: learning is the only way to survive :::Unknownnoreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-4086076960482988262009-12-05T14:53:00.002+07:002009-12-05T14:55:36.222+07:00Intel Siapkan Processor 48 Core dan Core i9<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58_DCeEgftepv8Tv4HgVw3VYtXvTlykbxfYFowW_mj_2XEMqLJGXm2JXkXwmdpFD1n3259TVbrTNwp29A8nkLfFIHQDbc_hMFEdzxQPCGZHW75GZe23j7ITz5wFoX1JtD7xbp33xRQs0/s1600-h/intel.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 191px; height: 175px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh58_DCeEgftepv8Tv4HgVw3VYtXvTlykbxfYFowW_mj_2XEMqLJGXm2JXkXwmdpFD1n3259TVbrTNwp29A8nkLfFIHQDbc_hMFEdzxQPCGZHW75GZe23j7ITz5wFoX1JtD7xbp33xRQs0/s320/intel.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5411657617521604594" /></a><br />Intel dengan persiapan 48 processor miliknya ditujukan untuk mendukung performance dan efisiensi power untuk laptop, server dan desktop di masa depan. Setiap core yang ditampilkan Intel, Rabu (2/12) kemarin di markas Santa Clara, California, benar-benar full terprogram dan dapat share data di jaringan chip yang berkecepatan tinggi. Penemuan baru Intel ini sekaligus dapat menghemat energy sebesar 25 watt dan paling banyak 125 watt ketika chip berjalan dengan performance maksimum.<br /><br />Peneliti dari Intel menamakan processor tersebut sebagai ‘single chip cloud computer’, karena desainnya yang merepresentasikan organisasi pusat data yang digunakan untuk lingkungan cloud-computing yang menawarkan layanan penyimpanan data di web. Pusat data cloud atau sama dengan 10 ribu computer secara fisik terkoneksi dengan kabel jaringan untuk mendistribusikan task dan data yang banyak secara parallel. Chip processor 48 core tersebut dibangun menggunakan proses manufaktur 45 nanometer.<br /><br />Sementara jaringan kecepatan tinggi yang terkoneksi dengan chip dapat mempercepat software mengirim informasi antar core dalam beberapa microdetik, mengurangi kelambatan akses data di memory chip. Aplikasi juga dapat secara dinamis mengatur core mana yang akan diberi task, mencocokkan performance dan energy yang dibutuhkan untuk menyelesaikan task. <br /><br />Intel yakin bahwa dengan banyaknya core dapat menambah performance processor. Intel juga berencana untuk merilis processor Intel 6-Core Xeon Westmere Gulftown 2.4GHz LGA1366 ES ini di tahun 2010 atau yang dikenal dengan nama Gulftown atau Core i9 via eBay, yang dibangun dengan proses 32nm dan berbasis microarchitecture Westmere.<br /><br /><br />(from http://www.beritanet.com/Business/Corporation/Intel-48-Core-Core-i9.html)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-90815081612447789172009-11-23T11:10:00.001+07:002009-11-23T11:12:17.816+07:00widya returnmmm... udah lama buangett nggak ngeblog n ngapdet content di blog ini.. Maaf ya, buat para penggemar yang selalu menunggu informasi dari saya hehehe..Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-88892025053900614572009-05-14T08:01:00.003+07:002009-05-14T08:24:23.699+07:00TestTest IQ buat Anda<br /><a name="5"></a><br />Coba itung dulu.... kalo nyerah, baru liat jawaban. ini beneran lho!<br />Begini:<br />Jika sekarang ibunya 21 tahun lebih tua dari anaknya.6 tahun kemudian, umur ibunya 5 kali lipat umur anaknya. Pertanyaannya :Bapaknya sekarang ada dimana ?<br /><br />Sekali lagi, ini serius !<br />Silahkan anda berpikir dan menjawab secara ilmiah/matematis. Kalo menyerah atau sudah menjawab, silahkan cek jawaban anda dengan jawaban yang benar di bawah ini.<br />Udah ... kalo nggak cerdas, nggak usah marah...<br /><br />Sekarang ibunya (M) 21 tahun lebih tua dari anaknya (A).<br />M = A + 21<br />6 tahun ke depan, umur ibunya jadi 5 kali lipat umur anak<br />M + 6 = (A + 6) x 5<br />A + 21 + 6 = (A + 6) x 5<br />A + 27 = 5A + 30<br />27-30 = 5A - A<br />-3 = 4A<br />A = -3/4<br />Berarti umur anaknya sekarang -3/4 tahun atau - 9 bulan.<br />Berarti anaknya sekarang belum lahir (lahir 9 bulan kemudian)<br /><br />hehe... serius amat !!Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-77182266222083603232009-05-12T10:57:00.002+07:002009-05-12T11:03:23.451+07:00Syukur<div style="text-align: center; color: rgb(0, 102, 0);"><span style="font-size:180%;">lain syakartum laa aziidannakum<br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: rgb(0, 102, 0);font-size:180%;" >"If you are grateful (to Me), I Shall most certainly give you more and more"</span><br /></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-26914268630131132842009-05-12T10:42:00.001+07:002009-05-12T10:52:49.410+07:00Gua kehidupanDua orang pemuda tampak berdiskusi di sebuah mulut gua. Sesekali, mereka memandang ke arah dalam gua yang begitu gelap. Gelap sekali! Hingga, tak satu pun benda yang tampak dari luar. Hanya irama suara serangga yang saling bersahutan. “Guru menyuruh kita masuk ke sana. Menurutmu, gimana? Siap?” ucap seorang pemuda yang membawa tas besar. Tampaknya, ia begitu siap dengan berbagai perbekalan. <p>“Menurut petunjuk guru, gua ini bukan sekadar gelap. Tapi, panjang dan banyak stalagnit, kelelawar, dan serangga,” sahut pemuda yang hanya membawa tas kecil. Orang ini seperti punya kesiapan lain di luar perbekalan alat. “Baiklah, mari kita masuk!” ajaknya sesaat kemudian. Tidak menyangka dengan ajakan spontan itu, pemuda bertas besar pun gagap menyiapkan senter. Ia masuk gua beberapa langkah di belakang pemuda bertas kecil. “Aneh!” ucapnya kemudian. Ia heran dengan rekannya yang masuk tanpa penerangan apa pun. Dari mulai beriringan, perjalanan keduanya mulai berjarak. Pemuda bertas besar berjalan sangat lambat. Ia begitu asyik menyaksikan keindahan isi gua melalui senternya: kumpulan stalagnit yang terlihat berkilau karena tetesan air jernih, panorama gua yang membentuk aneka ragam bentukan unik, dan berbagai warna-warni serangga yang berterbangan karena gangguan cahaya. “Aih, indahnya!” gumamnya tak tertahan. Keasyikan itu menghilangkannya dari sebuah kesadaran. Bahwa ia harus melewati gua itu dengan selamat dan tepat waktu. Bahkan ia tidak lagi tahu sudah di mana rekan seperjalanannya. Ia terus berpindah dari satu panorama ke panorama lain, dari satu keindahan ke keindahan lain. Di ujung gua, sang guru menanyakan rahasia pemuda bertas kecil yang bisa jauh lebih dulu tiba. “Guru…,” ucap sang pemuda begitu tenang. “…dalam gelap, aku tidak lagi mau mengandalkan mata zhahir. Mata batinkulah yang kuandalkan. Dari situ, aku bisa merasakan bimbingan hembusan angin ujung gua, kelembaban cabang jalan gua yang tak berujung, batu besar, dan desis ular yang tak mau diganggu,” jelas sang pemuda begitu meyakinkan.<br />****</p> <p>Ada banyak “gua” dalam hidup ini. Gua ketika seseorang kehilangan pekerjaan. Gua di saat gadis atau lajang terus-menerus tertinggal peluang berjodoh. Gua di saat orang alim menjadi sulit dipercaya. Gua ketika bencana begitu buta. Dan, berbagai “gua” lain yang kadang dalam gelapnya menyimpan seribu satu keindahan yang membuai.</p> <p>Sebagian kita, suka atau tidak, harus menempuh rute jalannya yang gelap, lembab, dan penuh jebakan. Sayangnya, tidak semua kita mampu menyiapkan bekal secara pas. Kita kadang terjebak dengan kelengkapan alat. Dan, melupakan bekalan lain yang jauh lebih jitu dan berdaya guna: kejernihan mata hati.</p> <p>Mata hatilah yang mampu menembus pandangan di saat “gelap”. Mata hatilah yang bisa membedakan antara angin tuntunan dengan yang tipuan. Kejernihannya pula yang bisa memantulkan ‘cahaya’ yang sejati. <span style="font-style: italic;">(from MN)</span><br /></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-8537577046700532592009-05-01T16:23:00.001+07:002009-05-01T16:31:56.657+07:00Be Profesional<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiggMLvtNqalDSS5_rYJIAx2h9vZrw1jrXflm1JFlZiuAl1yi_aG566OFTP7Pj8xmwSwp72BH46Ejffnu26AJqV5AqmdYuy60uf5s7NfxNf78LD8LYCEJ8JzpHLw5FS6zVTSK3zFAP2lWE/s1600-h/IMG_9639.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiggMLvtNqalDSS5_rYJIAx2h9vZrw1jrXflm1JFlZiuAl1yi_aG566OFTP7Pj8xmwSwp72BH46Ejffnu26AJqV5AqmdYuy60uf5s7NfxNf78LD8LYCEJ8JzpHLw5FS6zVTSK3zFAP2lWE/s320/IMG_9639.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5330784180395251938" border="0" /></a><br /><p>Kita ditantang untuk bekerja tanpa mengenal lelah agar dapat meraih<br />keunggulan dalam pekerjaan kita.</p> <p>Tak semua orang terpanggil untuk menekuni pekerjaan profesional atau<br />spesialisasi; bahkan lebih sedikit lagi<br />yang naik ke tingkat kejeniusan dalam seni dan ilmu; banyak yang menjadi<br />pekerja di pabrik,ladang, dan jalanan.<br />Tapi, tak ada pekerjaan yang tak berarti.<br /><span id="more-305"></span><br />Semua pekerjaan yang mengangkat kemanusiaan itu memiliki martabat dan<br />kepentingan, dan harus dilaksanakan dengan keunggulan yang sungguh-sungguh.</p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-76745980414722226932009-04-27T22:32:00.000+07:002009-04-27T23:19:18.258+07:00Cari Kerja LagiBerpartisipasi, mewakili perusahaan dalam sebuah event job fair merupakan pengalaman tersendiri. Ratusan bahkan ribuan lulusan perguruan tinggi berbondong-bondong menyerbu seluruh stand perusahaan. Jadi ingat jaman dulu setelah lulus kuliah, kita pun mungkin juga seperti mereka. mencari pekerjaan yang cocok dengan background pendidikan kita dan sesuai dengan apa yang kita bayangkan dan kita inginkan. Setelah mendapatkan pekerjaan yang sudah lama kita inginkan, sudah sepantasnya dan seharusnya kita bersyukur pada Allah yang telah membukakan pintu rizki bagi kita. Benarkah demikian?? Ya. Lalu mengapa banyak orang yang dengan mudahnya keluar dari perusahaan tanpa memikirkannya matang2, hanya menuruti emosi sesaat yang mungkin bisa menjerumuskan. Padahal kalo kita mau sejenak merenung, di luar sana masih buanyaaak sekali orang yang belum mempunyai kesempatan untuk bekerja, masih nganggur luntang-lantung dengan titel sarjana. Kalo memang sudah ada pekerjaan di tempat yang lain/baru, mungkin nggak akan jadi masalah. Tapi kalo belum ada pekerjaan pengganti, sementara kita harus menafkahi keluarga, gimana jadinya? Oke, kalo itu terpaksa dilakukan karena tidak tahan dengan kondisi perusahaan yang selalu bergejolak. Namun untuk membuat keputusan resignpun harus tetap dipikirkan masak2, kalo perlu pake sholat istikharah. Nah, kalo seperti itu mungkin semua orang akan setuju. Di jaman krisis seperti sekarang ini, susah sekali untuk mencari pekerjaan yang (kita pengennya) sesuai background pendidikan kita. Whatever lah, yang penting kerja.<br />Tapi gimana ya menyikapinya jika dalam sebuah perusahaan 'lalu lintas' karyawan yang keluar masuk sangat cepat? Maksudnya, banyak karyawan yang mengajukan resign secara mendadak, kemudian rekrut lagi yang baru. Pasti ada alasan tersendiri. Dan harusnya kita pertanyakan manajemen seperti apa yang digulirkan? Seharusnya pemimpin perusahaan pun juga sadar ketika banyak karyawan-karyawan terbaiknya memilih mundur dari sana. What happened?? Mungkin ada kebijakan2 yang salah, manajemen yang kacau dari pemimpin yang berwenang di perusahaan tsb. yang harus diperbaiki kalo masih ingin perusahaan itu disupport oleh karyawan-karyawan yang memiliki banyak potensi. Sebetulnya keinginan karyawan sendiri tidaklah muluk2, selama hak2 mereka terpenuhi, kewajiban dilaksanakan dengan baik, ada sistem <span style="font-style: italic;">reward </span>yang memacu semangat karyawan untuk meningkatkan prestasinya, gaya kepemimpinan yang lebih <span style="font-style: italic;">friendly</span> tidak arogan, insyaAllah karyawan pun juga akan merasa nyaman. kalo sudah merasa nyaman, pekerjaan akan dilakukan dengan baik, dan hasilnya akan lebih baik pula... Bukankah perusahaan juga yang akan diuntungkan, isn't it ?? Jawab aja sendiri.. (ini perusahaannya di negeri antah barantah lho.. )Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-7909610209502226062009-04-27T21:57:00.000+07:002009-04-27T22:29:19.252+07:00Hati yang MenyapaBegitu pentingnya komunikasi, sehingga upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan komunikasi terus menerus mengalami perkembangan, baik berbasis teknologi maupun dengan hati (<span style="font-style: italic;">by heart</span>). Di tengah-tengah gencarnya kemajuan teknologi informasi, pendekatan sentuhan (<span style="font-style: italic;">human touch</span>) tetap memegang suatu peranan penting. Misalnya, sms memang praktis dan murah, namun ketika keluarga atau sahabat mendengar langsung suara kita, sekalipun<span style="font-style: italic;"> just say hello</span>, jauh lebih bermakna. Dari sini tampak bahwa komunikasi merupakan usaha, pengorbanan serta dorongan kejernihan hati untuk mau membuka percakapan dan mendengarkan orang lain lebih seksama. Hari ini, ketika kita teringat masih ada masalah yang mengganjal sehingga menutup pintu komunikasi kita selama ini, baik dalam lingkungan keluarga, maupun dengan pimpinan, rekan kerja atau sahabat, maka inilah saat untuk berinisiatif memulai. Dilandasi hati yang tulus, kerendahan hati dan niat baik kita melangkah lebih dulu untuk menyapa. Perkara yang bersangkutan menerima atau tidak, sudah bukan bagian kita lagi, yang penting dari kita sudah memulai yang baik dan menjadi catatan tersendiri dalam 'Buku Kehidupan' yang dimiliki Sang Khalik....Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-13025696356128163742009-04-24T11:57:00.003+07:002009-04-24T12:13:01.987+07:00BSI Career Fair<span style="color: rgb(0, 0, 153);font-size:130%;" >Kunjungi BSI Career Fair :<br />Balai Kunthi Gedung Mandala Bhakti Wanitatama<br />Jl. Laksda Adi Sucipto No. 88 Yogyakarta<br />ada sekitar 25 perusahaan peserta lokal dan nasional.</span><br />Waktu : jam 09.00 - 16.00 WIB<br /><br />Ada info nih, barangkali ada yang nyari :<br /><br />BSI membutuhkan :<br /><br />1. Instruktur Lab<br />- Pendidikan S1 Komputer, Bhs Inggris, Bhs Cina, Broadcasting, Advertising<br />- Usi 22-30 tahun<br />- Memiliki kemampuan mengajar di lab. komp/bhs<br />- Bisa full time<br /><br />2. Staf Akademik<br />- Pendidikan S1/S2 Informatika, Komunikasi, Bhs. Inggris, Bhs. Indonesia, Bhs. Cina, Sekretari, Manajemen, Keuangan, Akuntansi, Statistik, Agama Islam.<br />- usia maks 35 tahun<br />- berpengalaman sebagai dosen<br />- bisa full time<br /><br /><br />lamaran ditujukan ke :<br />DIVISI SDM - BSI<br />JL. H. ABDUL HAMID NO. 77 DEWI SARTIKA - CAWANG<br />JAKARTA TIMUR 13630<br />atau ke sdm851@yahoo.com<br /><br />ada yang berminat??? datang aja hari sabtu, 25 april 2009 ke BSI Career Fair.. atau nitip ke widya juga boleh ....... :)Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-71166549765405614312009-04-22T16:24:00.004+07:002009-04-23T10:23:33.305+07:00Matematika Sedekah<div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;"><strong><span style="color: rgb(102, 0, 0);"></span></strong> Sering mendengarkan ceramahnya Ustadz Yusuf Mansur?? Sekarang banyak beredar kaset/cd tentang ceramah beliau yang intinya membahas tentang sedekah. Menurut Ustadz YM, semua masalah bisa dibeli dengan sedekah, apakah itu keinginan untuk mendpatakan pekerjaan, jodoh, rumah, naik haji, keturunan, dll.<br />Ustadz Yusuf Mansur pernah memberikan ilustrasi yang sangat mudah bagaimana sebenarnya dan sebaiknya sistem sedekah ini bekerja. bahwa <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong> sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong> pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat. dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam <em><strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Al-Qur'an Surat: 6, Ayat: 160</span></strong>, dimana <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong> <span style="color: rgb(0, 0, 153);">menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.</span></em> Bahkan di dalam <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);"><em>Al-Qur'an Surat: 2, Ayat: 261</em></span></strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);"><em>, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.</em></span></span></div><div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;">Menurut ustad muda ini, dengan berpedoman pada <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Al-Qur'an</span></strong> tersebut, maka kita bisa membuat "hitung-hitungan" matematika, yang disebutnya sebagai<span style="font-weight: bold;"> Matematika Sedekah. </span><strong><span style="color: rgb(102, 0, 0);"></span></strong> Matematika sedekah ini, sungguh sangat berbeda dengan ilmu matematika yang pernah kita pelajari di sekolah...benar-benar berbeda.</span></div><div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;"><strong>Dia memberikan ilustrasinya sebagai berikut:</strong></span></div><div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;"><strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">10 - 1 = 9</span></strong> ... <em>ini ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu.</em></span></div><div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;"><span style="color: rgb(102, 0, 0);"><strong>Tetapi ilmu Matematika Sedekah adalah sebagai berikut:</strong></span></span></div><div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;"><strong><span style="color: rgb(102, 0, 0);">10 - 1 = 19</span></strong> ... <em>ini menggunakan dasar, bahwa <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong> membalas 10 x lipat pemberian kita.</em></span></div><span style="font-weight: bold;"><span style="font-weight: bold;"></span></span>Sehingga kalo dilanjutkan : 10 - 2 = 28, 10 - 3 = 37, 10 - 4 = 46, dst...<br /><div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;">Nah, sungguh menarik bukan? Lihatlah hasil akhirnya. Kita tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekah kan atau kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. <strong>Dan, kita pakai acuan balasan dari Allah yang minimal saja, yaitu 10 x lipat, bukan yang 700 x lipat.</strong> Intinya: Semakin banyak bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah SWT</span></strong>.</span></div><div style="font-family:lucida grande;"><span style="font-size:100%;">Tinggal kita yang mau membuka mata, bahwa pengembalian dari Allah itu bentuknya apa? Bukalah "mata hati" kita, selalu lah berpikir positif kepada <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong>. Bukankah <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong> berfirman, <em><span style="color: rgb(102, 0, 0);">"Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku".</span></em> Oleh karena itu, selalu lah berprasangka baik kepada <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong>, maka <strong><span style="color: rgb(0, 0, 153);">Allah</span></strong> akan serta merta menunjukkan KeMaha Kebaikan-Nya kepada kita. Allah pasti membalas kebaikan kita dengan balasan yang lebih, yang setimpal dengan amal perbuatan kita.<br />Ayo, sedekah........!!!<br />(jangan lewatkan acara Nikmatnya Sedekah di TPI tiap Selasa dan Rabu jam 04.30 WIB)<br /></span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-74110538437996643852009-04-19T22:46:00.000+07:002009-04-19T22:47:03.694+07:00Kesempatan<p class="MsoNormal">Orang bijak pernah membagi tiga jenis manusia. Pertama, manusia bodoh, yakni mereka yang selalu melalaikan dan mengesampingkan setiap kesempatan yang ada. Kedua manusia baik, yakni mereka yang selalu mengambil keputusan yang datang kepadanya. Dan yang ketiga adalah manusia bijak, yakni mereka yang selalu mencari kesempatan yang memungkinkan dirinya untuk terus berkembang tanpa harus banyak menunggu. Kesempatan yang hakiki justru berada dalam tiap individu. Artinya, respon kita terhadap peristiwa yang terjadi akan menggiring pemaknaan kita apakah itu kesempatan atau bukan. Dalam kenyataannya ada dua jenis manusia yang dapat memaknai fenomena yang ada sebagai suatu kesempatan yakni <b style="">opportunist</b> dan <b style="">adventurer</b>. </p> <p class="MsoNormal">Orang-orang yang memanfaatkan kesempatan dg niat yang tidak tulus, bahkan cenderung mengorbankan orang lain, inilah yang disebut opportunist. Cara pandangnya yang negative mengatakan dan mendorong dirinya untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Sebaliknya, mereka yang mampu memanfaatkan kejadian yang ada sebagai sarana untuk membangun dirinya dan orang lain maupun perusahaan adalah mereka yang dikenal dengan kaum adventurer. Mereka tidak segan-segan berbagi kepada orang lain, tanpa rasa takut untuk disaingi atau popularitas mereka hancur. Dalam skala perusahaan tampaknya dibutuhkan banyak kaum adventurer utk membangun perusahaan, yakni mereka yang selalu menyukai tantangan pekerjaan yang progresif. Sebaliknya, perusahaan saat ini tidak membutuhkan kaum opportunist, yang hanya tau bagaimana meningkatkan keuntungan dan popularitas diri tanpa melihat kondisi perusahaan. Untuk menjadi opportunist atau adventurer adalah suatu pilihan. Mari kita memilih untuk menjadi adventurer yang memiliki pikiran selangkah lebih maju dalam memaknai setiap kejadian. </p> <p class="MsoNormal"><i style="">From inspirative book : Half Full Half Empty by P. Marpaung<o:p></o:p></i></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-15050739287296719092009-04-19T21:37:00.002+07:002009-04-19T21:43:17.024+07:00Pencerahan<p class="MsoNormal">Paksalah diri sendiri untuk melaksanakan sholat sunnah (ex: sholat sunnah rawatib, muakad, ghayru muakad, tahajud, dhuha, hajat, dan masih banyak lagi). Tentunya yang <st1:city st="on"><st1:place st="on">lima</st1:place></st1:city> waktu sudah menjadi kewajiban kita dan tidak boleh ditinggalkan. Karena sholat2 sunnah inilah yang akan menyempurnakan sholat wajib kita yang mungkin saja masih belum sempurna, belum khusyuk, pikiran masih kemana-mana. Dan mungkin juga pada saat menjalankan sholat wajib diri kita belum focus, bahwa pada saat itu kita sedang berdialog dengan Allah SWT. Dzikir yang paling utama adalah sholat, kemudian<span style=""> </span>baca Al Qur’an, yang selanjutnya baru bacaan dzikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dsb.<br /></p><p class="MsoNormal">Memang melaksanakan sholat sunnah itu berat untuk pertama kalinya. Tapi, lama kelamaan setelah kita terbiasa akan terasa ringan dan merasa ada yang kurang ketika kita meninggalkannya. Misalnya sholat sunnah tahajud. Bagi yang belum pernah, sangat berat sekali rasanya untuk melaksanakannya (termasuk saya juga pernah merasakan seperti itu). Namun setelah tau manfaatnya bagi kehidupan kita (kesehatan fisik, ketenangan bathin, semua urusan dimudahkan Allah, dll….), luar biasa…. Rasanya nyesel dan rugi banget kalo sampe nggak bangun malam, kemudian sholat tahajud. Bayangkan, di sepertiga malam yang hening, ketika semua orang terlelap, betapa nikmatnya kita berduaan, bermesraan dengan Allah, bebas mau curhat apapun padaNya, tanpa takut rahasia kita akan bocor kemana-mana. Memang masalah akan selalu ada dalam kehidupan kita. Dan dengan sholat sunnah yang satu ini, kita dapat menghadapi semuanya dengan hati yang tenang. Masalah sih tetap ada nggak akan hilang, tapi cara menghadapinya akan berbeda ketika kita sedang dekat/jauh dari Allah. Astaghfirullah… <br />Semoga kita selalu diberi kesempatan dan petunjuk dari Allah untuk menyempurnakan sholat wajib, melaksanakan sholat sunnah, serta amalan-amalan lain yang semakin mendekatkan diri kita pada Sang Khalik. Amiin.<span style=""> </span>(mws)</p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-6499285047403624752009-04-14T11:45:00.001+07:002009-04-14T12:33:19.568+07:00si bolang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD9fyVjY5plLPTDSgLMPBX8_skN3juPfvysDWlcDxER7Tm-AbyUHpk9wQ7Y41D4ax7Ylck1aKdrxHuGDHmqCXnQW2pp1eYr5AsFQ3NO6Ys2I4LoYpOOYNEWkenXpYhaNU_C1-H82VNk4k/s1600-h/IMG_9096.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgD9fyVjY5plLPTDSgLMPBX8_skN3juPfvysDWlcDxER7Tm-AbyUHpk9wQ7Y41D4ax7Ylck1aKdrxHuGDHmqCXnQW2pp1eYr5AsFQ3NO6Ys2I4LoYpOOYNEWkenXpYhaNU_C1-H82VNk4k/s200/IMG_9096.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5324412875959514610" border="0" /></a>Assalamu'alaikum... hai ketemu lagi, it's me fathur :). wah lumayan capek juga ya habis liburan sama abi dan umi.. terbang di atas awan itu ya seneng-seneng takut gitu... apalagi kalo di atas cuacanya pas nggak bagus.. tapi fathur tidur terus tuh selama perjalanan, jadi tau-tau udah nyampe deh. ok deh, sampai jumpa di petualangan berikutnya (kok kayak si bolang ya?? emang mau kemana lagi.....?)<br />kapan ya aku diajak ke KL? hehe nak tengok petronas tower, genting high land, naik mono rel... kan kalo fathur nggak usah pake npwp ato ngurus paspor.. tak payah lah.Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-40123799719136866472009-04-13T11:53:00.001+07:002009-04-13T11:57:48.909+07:00Hati2 dengan facebook<span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"><span style="font-size: 12pt;">Facebooker,<br /><br />Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook!<br />Jangan terlalu gampang berteman di Facebook!<br />Waduh, seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan, bagi para Facebooker sejati.<br />Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs jejaring sosial.<br />Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.<br />Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban 'impersonation' .<br /><br />Kasus<br /><br />Tulisan ini sengaja saya buat dan saya titipkan ke detikINET, karena ada satu kasus yang langsung menimpa salah satu mahasiswi saya di sebuah perguruan tinggi swasta tempat saya mengajar.<br />Si mahasiswi tersebut belum lama berselang mengadukan kisahnya kepada saya bahwa hampir tiap saat dirinya melalui ponsel dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan di tengah malam sekalipun.<br /><br />Setelah saya gali informasi lebih lanjut, ternyata saya temukan bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh siapa, di-copy dan dijadikan sebuah blog di <a rel="nofollow" target="_blank" href="http://blogspot.com/">Blogspot.com</a>.<br />Blog tersebut seolah-olah dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut.<br />Inilah yang disebut dengan kasus 'impersonation'<br /><br />Bahkan si pelaku (impersonator) , memindahkan sebagian foto-foto si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah situs penyimpanan foto gratisan, <a rel="nofollow" target="_blank" href="http://imageshack.us/">imageshack.us</a>.<br />Isi blog tersebut, cenderung berupa pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat sebagai wanita.<br /><br />Celakanya lagi, di blog tersebut dicantumkan pula nomor ponsel yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi tersebut.<br />Maka, hampir tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya bukanlah seperti apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang masuk.<br /><br />Penyelesaian<br /><br />Kasus ini agak rumit, karena tempat si impersonator meletakkan data-data dan foto-fotonya berada di luar ranah Indonesia.<br />Tetapi upaya tetap harus dilakukan.<br />Di <a rel="nofollow" target="_blank" href="http://blogspot.com/">blogspot.com</a> atau <a rel="nofollow" target="_blank" href="http://blogger.com/">blogger.com</a>, ada fasilitas untuk melakukan 'flag blog', dengan pilihan 'impersonation' .<br />Kita harus meng-attached hasil scan KTP atau SIM yang dapat membuktikan bahwa kita adalah korban dari pelaku impersonation.<br /><br />Setelah kita men-submit, maka kita tinggal menunggu keputusan dari pengelola layanan blog tersebut untuk mencabut atau menghapus alamat blog yang menjadi keberatan kita.<br /><br />Pun setali tiga uang dengan foto-foto yang terlanjur tersimpan di imageshack.<br />Ada fitur untuk melaporkan dan meminta penghapusan foto-foto yang kita anggap materi berhak cipta, mengandung unsur pornografi ataupun kekerasan.<br />Asumsinya, foto yang diambil dari akun Facebook kita tanpa seijin kita, adalah foto yang melanggar hak cipta.<br /><br />Pencegahan<br /><br />Agar kasus tersebut tidak terulang kepada siapapun, maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:<br />1). Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook.<br />Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)<br />2). Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas.<br />Ingatlah, walau foto tersebut "hanya" diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik.<br />Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet.<br />Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.<br />3). Jangan sembarangan 'add friend' atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda.<br />Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah "mutual friends" antara Anda dengan seseorang tersebut.<br />Semakin sedikit "mutual friends"-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi.<br />Pastikan Anda hanya menerima "pertemanan" yang "mutual friends"-nya cukup banyak.<br />4). Jangan sembarangan menerima tag photo.<br />Bolehlah kita "banci tagging", tetapi berupayalah lebih selektif.<br />Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa "keadaan sekeliling".<br />Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan.<br />Segera saja kita "untag" diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya.<br />5). Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak.<br />Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri.<br />Laporkan langsung ke pengelola layanan tempat kejadian 'impersonation' , untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut.<br />Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.<br /><br />*) Penulis, Donny B.U., adalah penggiat kampanye "Be Wise While Online" dalam program Internet Sehat - ICT Watch.<br /></span></span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:Times New Roman;font-size:100%;"><span style="font-size: 12pt;">Untuk artikel terkait lainnya, dapat dibaca di http://www.ictwatch .com/internetseh at atau http://www.internet sehat.org/</span></span></div>Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-5654849109880046602009-04-11T09:42:00.001+07:002009-04-11T09:43:41.358+07:00newgimana ni tampilan blog ku yang sekarang? yaa.. pengen ganti suasana, biar lebih fresh gituww..<br />i love the simple one..Unknownnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-20198162807064013252009-04-01T22:51:00.000+07:002009-04-01T22:53:48.630+07:00mmm apaan nih?buat teman2/amah-amah yang cantik-cantik (tcso/akt/mnj/mkt), aku besok cuti dari tgl 3 - 8 april 2009, mau ada acara di bontang, kaltim. kalo kalian membutuhkanku.. (halaah ge er e polll) tinggal klik ajadi komentar trus tulis aja problemnya apa ..ato by email juga boleh, ato send offline message ke ym-ku juga boleh ato kirim surat lewat pos juga boleh (kilat khusus ya.. kalo biasa nanti bisa bulan depan nyampenya gitu..).trus, tgl 9-10 libur ya, sabtu nanggung, hari kejepit, minggu libur... berarti masuknya senin aja kaliyaaa...(ck ck ck kantore mbahe po?!!).<br />berangkat hari jumat, check in jam 7 pagi, perjalanan ke balikpapan kurang lebih 2 jam, trus lanjut ke bontang,perjalanan darat 5 jam. rutenya ya balikpapan - samarinda - bontang. pengennya transit dulu di samarinda, kota kelahirannya fathur.. kurang lebih 2 th lho, kami tinggal di samarinda (weleh..sopo sing takon?? :D :D) kangen juga pengen lihat sungai mahakam, disana ada kapal tongkang ngangkut batubara melintas di tengah2 sungai.eh jangan mbayangin kali code yah, jauuh bgt bedanya..ok deh, besok taksambung lagi ceritanya.. c u .. :) terima kasih, thank you, matur nuwun, gracias, *^$&^%*(&%*, makasih gittuw.. (bacanya pake logat jeng kelin hehehe).Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-83746248345820543582009-03-28T05:56:00.000+07:002009-03-28T06:05:00.382+07:00ngapdet blogWaaaah.. udah lama banget nggak ngapdet blognya nih..... lagi sok sibuk hehe.. sering ke luar kota. Mau tau kemana aja ?? (ge er banget :D)<br />mau tauuu aja......... <br />belum ada ide nih mau posting tentang apa.. ada saran/masukan buat blog ini nggak?? kalo ada, langsung aja klik dan ketik di komentar. OK?!Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-16999837005037504442009-03-20T09:04:00.000+07:002009-03-20T09:06:27.332+07:00Gula Pasir<span style="font-family:arial;color:#660000;">Tak ada yang lebih gusar melebihi makhluk Allah yang bernama gula pasir. Pemanis alami dari olahan tumbuhan tebu ini membandingkan dirinya dengan makhluk sejenisnya yang bernama sirop.<br />Masalahnya sederhana. Gula pasir merasa kalau selama ini dirinya tidak dihargai manusia. Dimanfaatkan, tapi dilupakan begitu saja. Walau ia sudah mengorbankan diri untuk memaniskan teh panas, tapi manusia tidak menyebut-nyebut dirinya dalam campuran teh dan gula itu. Manusia cuma menyebut, "Ini teh manis." Bukan teh gula. Apalagi teh gula pasir.<br />Begitu pun ketika gula pasir dicampur dengan kopi panas. Tak ada yang mengatakan campuran itu dengan 'kopi gula pasir'. Melainkan, kopi manis. Hal yang sama ia alami ketika dirinya dicampur berbagai adonan kue dan roti.<br />Gula pasir merasa kalau dirinya cuma dibutuhkan, tapi kemudian dilupakan. Ia cuma disebut manakala manusia butuh. Setelah itu, tak ada penghargaan sedikit pun. Tak ada yang menghargai pengorbanannya, kesetiaannya, dan perannya yang begitu besar sehingga sesuatu menjadi manis. Berbeda sekali dengan sirop.<br />Dari segi eksistensi, sirop tidak hilang ketika bercampur. Warnanya masih terlihat. Manusia pun mengatakan, "Ini es sirop." Bukan es manis. Bahkan tidak jarang sebutan diikuti dengan jatidiri yang lebih lengkap, "Es sirop mangga, es sirop lemon, kokopandan, " dan seterusnya.<br />Gula pasir pun akhirnya bilang ke sirop, "Andai aku seperti kamu." ***</span><br /><span style="font-family:arial;color:#660000;"></span><br /><span style="font-family:arial;color:#660000;">Sosok gula pasir dan sirop merupakan pelajaran tersendiri buat mereka yang giat berbuat banyak untuk umat. Sadar atau tidak, kadang ada keinginan untuk diakui, dihargai, bahkan disebut-sebut namanya sebagai yang paling berjasa. Persis seperti yang disuarakan gula pasir.<br />Kalau saja gula pasir paham bahwa sebuah kebaikan kian bermutu ketika tetap tersembunyi. Kalau saja gula pasir sadar bahwa setinggi apa pun sirop dihargai, toh asalnya juga dari gula pasir. Kalau saja para pegiat kebaikan memahami kekeliruan gula pasir, tidak akan ada ungkapan, "Andai aku seperti sirop!" (MN)</span>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-62431341564892850432009-03-18T17:29:00.000+07:002009-03-18T17:31:39.689+07:00AS dan Barat Khawatirkan Kebangkitan Bank Syariah<p style="color: rgb(0, 0, 153);">Di tengah himpitan ekonomi yang menggila, AS diam-diam mengkhawatirkan kebangkitan ekonomi syari’ah di negara itu. Berbeda dengan bank-bank konvensional, bank syari’ah sedikit sekali terkena imbas dari krisis ekonomi global. Tak pelak kaum kapitalisme di AS dan Barat menganggap bank syari'ah mengancam kondisi ekonomi dan keberadaan bank konvensional di negara-negara mereka.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 153);">Saat ini, investasi bank syari'ah di AS telah mencapai $800 juta, jumlah yang sangat besar untuk ukuran bank-bank yang baru bermain di negara ini dalam waktu kurang dari lima tahun belakangan. Saat ini pun bank syari'ah nyata dibanjiri oleh kostumer yang mempercayakan menyimpan uangnya. Masyarakat Barat dan AS merasa menyimpan uang di bank syari'ah lebih aman dan bank syari'ah terbukti tidak terkena likuiditas .</p> <p style="color: rgb(0, 0, 153);">Stephen Amos, pejabat di Bank Islam Inggris menyebutkan bahwa kostumer bank syari'ah sekarang bukan hanya berasal dari orang Muslim saja, tapi juga dari mereka yang berasal dari non-Muslim. Sedangkan menurut Azizul Haq, seorang ekonom Islam asal Bangladesh, "Bank Islam adalah solusi efektif dari krisisk keuangan sepanjang zaman."</p> <span style="color: rgb(0, 0, 153);">Saat ini, paling sedikit ada 300 bank syari'ah di seluruh dunia. Para pengamat ekonomi memprediksikan di tahun 2013, aset bank syari'ah akan mencapai trilyunan dolar. Bagaimana dengan bank konvensional? Tampaknya sistem riba akan semakin ditinggalkan karena sudah terbukti berulang kali gagal dan membuat krisis di seluruh dunia.<br /><span style="font-style: italic;">(kutipan dari www.eramuslim.com)</span><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-80089635491923149172009-03-17T12:37:00.000+07:002009-03-17T12:39:54.991+07:00peak<div align="center"><span style="color:#000099;">Para pegiat kebaikan paham betul kalau jalan hidup bukan sekadar ujian dan cobaan. Tapi juga perjuangan. Perjuangan agar bisa memberi dengan nilai yang paling tinggi.<br />Namun, di saat-saat lelah, segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau cuma fisik yang lelah, langkah masih bisa diayunkan, walaupun lambat. </span></div><div align="center"><span style="color:#000099;">Tapi jika hati yang letih, bunga-bunga yang lemah pun bisa memperdaya.<br />Itu pun masih belum cukup. Karena di saat lelah, orang kerap menoleh ke bawah. Ia pun dibuai fatamorgana prestasi, "Ah, ternyata aku sudah begitu tinggi mendaki!" Padahal, puncak yang ia tuju masih sangat jauh. </span></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-89730285142843611892009-03-17T09:49:00.000+07:002009-03-17T09:52:19.879+07:00ikut nggak ...??mmm.. mau stay di kantor ato onsite ato ikut rapat umum ... ato pulang aja yaa ?? hehehe...Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-54407565393568544772009-03-13T09:50:00.000+07:002009-03-13T09:56:44.672+07:00Learn more about ....<span style="font-family:arial;color:#000099;"><strong>Kindness</strong> is the act or the state of being kind and marked by charitable behaviour, marked by mild disposition, pleasantness, tenderness and concern for others.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;color:#000099;"><strong>Empathy</strong> is the capacity to share and understand another's emotion and feelings. It is often characterized as the ability to "put oneself into another's shoes", or in some way experience what the other person is feeling. Empathy does not necessarily imply compassion, sympathy or empathic concern because this capacity can be present in context of compassionate or cruel behavior.</span><br /><span style="color:#000099;"></span><br /><span style="font-family:arial;color:#000099;"><strong>Sympathy</strong> is a social affinity in which one person stands with another person, closely understanding his or her feelings. The psychological state of sympathy is closely linked with that of compassion, empathy and empathic concern. Although empathy and sympathy are often used interchangeably, a subtle variation in ordinary usage can be detected. </span><br /><span style="font-family:arial;color:#000099;">To empathize is to respond to another's perceived emotional state by experiencing feelings of a similar sort. Sympathy not only includes empathizing (but not always), but also entails having a positive regard or a non- fleeting concern for the other person.</span><br /><span style="font-family:arial;color:#000099;"></span><br /><span style="font-family:arial;color:#000099;"><strong>Compassion</strong> is a profound human emotion prompted by the pain of others. More vigorous than empathy, the feeling commonly gives rise to an active desire to alleviate another's suffering.</span><br /><span style="font-family:arial;color:#000099;"></span><br /><span style="font-family:arial;color:#000099;">An <strong>emotion</strong> is a mental and physiological state associated with a wide variety of feelings, thoughts, and behavior. Emotions are subjective experiences, or experienced from an individual point of view. Emotion is often associated with mood, temperament, personality, and disposition. </span><br /><span style="font-family:Arial;color:#000099;"></span><br /><span style="font-family:Arial;color:#000099;"></span>Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-34178218857535744302009-03-11T11:03:00.001+07:002009-03-16T14:30:32.590+07:00back to normal<span style="color:#cc0000;">........ it back to normal ............ start to forget ????</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-44491072006584968342009-03-11T11:03:00.000+07:002009-03-11T11:08:32.634+07:00MenungguDi suatu tempat di tepian sungai, seorang pemuda memandangi seorang pemancing tua. Sambil duduk beralas daun pisang, Pak Tua begitu menikmati kegiatan memancing. Ia pegang gagang pancingan dengan begitu mantap. Sesekali, tangannya membenahi posisi topi agar wajahnya tak tersorot terik sinar matahari. Sambil bersiul, ia sapu hijaunya pemandangan sekitar sungai.<br />Sang pemuda terus memandangi si pemancing tua. "Aneh?" ucapnya membatin. Tanpa sadar, satu jam sudah perhatiannya tersita buat Pak Tua. Tujuannya ke pasar nyaris terlupakan. "Bagaimana mungkin orang setua dia bisa tahan berjam-jam hanya karena satu dua ikan?" gumamnya kemudian.<br />"Belum dapat, Pak?" ucap si pemuda sambil melangkah menghampiri Pak Tua. Yang disapa menoleh, dan langsung senyum. "Belum," jawabnya pendek. Pandangannya beralih ke si pemuda sesaat, kemudian kembali lagi ke arah genangan sungai. Air berwarna kecoklatan itu seperti kumpulan bunga-bunga yang begitu indah di mata Pak Tua. Ia tetap tak beranjak.<br />"Sudah berapa lama Bapak menunggu?" tanya si pemuda sambil ikut memandang ke aliran sungai. Pelampung yang menjadi tanda Pak Tua terlihat tak memberikan tanda-tanda apa pun. Tetap tenang.<br />"Baru tiga jam," jawab Pak Tua ringan. Sesekali, siulannya menendangkan nada-nada tertentu. "Ada apa, Anak Muda?" tiba-tiba Pak Tua balik tanya. Si Pemuda berusaha tenang. "Bagaimana Bapak bisa sesabar itu menunggu ikan?" tanyanya agak hati-hati.<br />"Anak Muda," suara Pak Tua agak parau. "Dalam memancing, jangan melulu menatap pelampung. Karena kau akan cepat jenuh. Pandangi alam sekitar sini. Dengarkan dendang burung yang membentuk irama begitu merdu. Rasakan belaian angin sepoi-sepoi yang bertiup dari sela-sela pepohonan. Nikmatilah, kau akan nyaman menunggu!" ucap Pak Tua tenang. Dan ia pun kembali bersiul. **<br /><br />Tak ada kegiatan yang paling membosankan selain menunggu. Padahal, hidup adalah kegiatan menunggu. Orang tua menunggu tumbuh kembang anak-anaknya. Rakyat menunggu kebijakan pemerintahnya. Pemuda menunggu jodohnya. Pegawai menunggu akhir bulannya. Semua menunggu.<br />Namun, jangan terlalu serius menatap 'pelampung' yang ditunggu. Karena energi kesabaran akan cepat terkuras habis. Kenapa tidak mencoba untuk menikmati suara merdu pergantian detak jarum penantian, angin sepoi-sepoi pergantian siang dan malam, dan permainan seribu satu pengharapan.<br />Nikmatilah! Insya Allah, menunggu menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Seperti memandang taman indah di tepian sungai.Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5424056774441733673.post-7113765617921606622009-03-08T01:57:00.000+07:002009-03-08T01:59:13.191+07:00P O L O SLembaran kertas putih merasa tak nyaman ketika baru saja keluar dari pabrik. Ia merasa bingung dengan kenyataan dirinya. Tidak ada garis, tulisan, atau warna apa pun kecuali putih. Tapi, wujudnya berbentuk buku seperti yang lain.<br />“Kok aku beda?” tanya si buku polos ke lembaran buku tulis yang lain. “Beda?” sergah salah satu buku tulis bergaris. “Iya. Coba perhatikan, kamu tercetak dengan garis-garis teratur. Ada yang kotak-kotak. Yang lainnya lagi bahkan ada yang tertulis dengan huruf berwarna disertai kartun lucu,” ucap buku polos bersemangat. “Sementara aku? Boro-boro kartun lucu, satu garis pun tak ada yang hinggap!” tambah si buku polos menggugat.<br />“Jadi, kamu tak terima?” tanya buku bergaris teratur, lembut. “Tentu saja! Ini tidak adil!” sergah si buku polos begitu spontan.<br />Semua terdiam. Semua jenis buku tulis mulai ambil jarak dengan buku polos. Mereka khawatir kalau ketidakpuasan bukan sekadar gugatan, tapi berubah jadi tindakan. Hingga...<br />Seorang anak manusia mengambil buku polos dengan tangan kecilnya. Lembaran buku tak bergaris dan berwarna itu pun dipandangi sang anak begitu tajam. Entah apa yang dilakukan, beberapa menit kemudian, buku polos itu tak lagi putih sepi. Ia sudah berubah menjadi halaman penuh warna. Ada goresan merah, hijau, biru, kuning, dan berbagai perpaduan warna lain.<br />Ketika buku itu ditinggalkan sang anak, beberapa buku lain datang menghampiri. Semua terperanjat. Karena lembaran yang semula polos, kini berubah menjadi bentuk lukisan penuh warna. “Aih indahnya!” gumam semua buku tulis begitu kagum.<br />Saat itulah, sang buku polos sadar. Selama ini, ia salah. Kepolosannya tanpa garis bukan bentuk penghinaan terhadap dirinya. Bukan juga ketidakadilan. Tapi, karena ia akan menjadi wadah berbagai goresan warna seni yang akan membentuk karya indah. “Ah, aku ternyata buku gambar!” ucap si buku polos akhirnya. **<br />Hidup ini penuh warna. Hampir tak ada yang sama pada ciptaan Allah. Walaupun, masih sama-sama manusia. Ada yang kaya, cukup, dan kurang. Ada yang cantik, tampan; ada pula yang biasa saja. Ada yang berhasil dan sukses, tidak sedikit yang merasa gagal.<br />Tidak jarang, seorang anak manusia mengambil pandangan dari sudut yang sempit. Bahwa, kegagalan adalah sebuah ketidakberdayaan. Bahwa, belum tampaknya peluang-peluang berkarya adalah ketidakadilan. Hingga, jauhnya jodoh buat para lajang merupakan sebuah hukuman.<br />Cermati dan pelajari. Karena boleh jadi, di balik kegagalan ada rahasia kesuksesan. Di balik sempitnya peluang, ada ujian kemampuan. Di balik lajang yang berkepanjangan, ada pendidikan kemandirian. Dan di balik kertas polos, ada peluang warna-warni keindahan goresan kehidupan. <span style="font-size:85%;">(muhammadnuh@eramuslim.com)</span>Unknownnoreply@blogger.com2